Agar operasional atau aktivitas keluarga, perusahaan dan organisasi berjalan dengan lancar sesuai visi dan misi diperlukan seseorang yang disebut Pemimipin. Maju mundurnya kehidupan keluarga, perusahaan atau organisasi sangat tergantung bagaimana seorang pemimipin memanagenya.
Inilah beberapa tipe pemimpin: 1. TIPE GOOD FATHER
Tipe pemimpin ini merupakan pemimpin yang sejuk, cool, baik jika kita berhadapan dengannya. Tipe pemimpin ini adalah seorang yang memberikan solusi pada suatu persoalan dan memimpin anak buahnya dengan bersahaja. Bawahan atau orang yang berada dalam kepemimipinan akan merasa damai, aman dan termotivasi.
2. TIPE ENTREPRENEUR Tipe ini merupakan pemimpin yang mempunyai ide kreatif, rajin, pekerja keras dan ulet. Pemimpin ini selalu mempunyai hal-hal baru untuk kemajuan dan bisa memotivasi bawahannya.
3. TIPE BADUT Badut merupakan tokoh lelucon, untuk tipe pemimpin semacam ini mempunyai sifat yang tidak serius dalam melaksanakan sesuatu hal. Apabila berhadapn atau berkumpul dengan bawahannya, ia selalu melucu dalam segala situasi, sehingga bawahannya sering menghiraukan segala perintahnya.
4. TIPE BELUT Belut merupakan salah satu hewan yang berbadan licin, sulit untuk ditangkap. Untuk pemimpin seperti ini merupakan pribadi yang tidak jujur, selalu ingkar janji dan tidak bisa dipegang janjinya. Tipe belut ini selalu pasang ‘badan dua” apabila dia menghadapi persoalan yang memojokkan pribadi dan posisinya. Tipe pemimpin ini sangat berbahaya bila ada di lingkungan perusahaan. Dia rela mengkambinghitamkan bawahnnya yang tidak bersalah.
5. TIPE FAUNA Fauna merupakan istilah untuk dunia hewan (binatang), segala jenis dan bentuk hewan ada di dunia ini. Tipe pemimpin semacam ini mempunyai sifat emosional, temperamen, buas seperti macan yang akn menerkam mangsanya. Dan pemimpin ini arogan seolah-olah dia yang pintar. Apabila emosinya naik, ucapan yang keluar dari mulutnya macam-macam nama binatang seperti “ Babi “, “ Anjing “ dan seterusnya. Tipe ini kedengarannya agak kasarme, tapi di dunia nyata memang ada tipe seperti ini khususnya di dunia perusahaan. Bawahan atau orang di bawah naungan pemimpin seperti ini tidak akan nyaman dalam bekerja.
6. TIPE ROBOT Pemimipin dengan tipe ini dalam bekerja dan menjalankan peraturan sangat kaku. Dan tipe pemimpin ini agak mengarah ke sifat diktator, tidak peduli dengan alasan yang dibuat oleh bawahan yang melanggar disiplin perusahaan.
7. TIPE UMANG-UMANG Pemimpin seperti ini mempunyai sifat penakut, lemah dan plin plan. Anda perhatikan tingkah laku umang-umang, apabila ada manusia mendekatinya, dia akan masuk ke sarangnya, setelah menjauh dia akan keluarkan kepalanya perlahan-lahan dengan penuh keraguan. Demikian juga dengan tipe pemimpin seperti ini sangat lemah dalam mengambil keputusan, takut mengambil resiko serta keputusan yang diambilnya selalu berubah-ubah. Sumber: http://hermawayne.blogspot.com/search?updated-max=2009-10-11T22%3A36%3A00-07%3A00&max-results=1
Perempuan berambut pirang, berpayudara besar, memiliki bokong montok dan bugil seperti sudah menjadi ikon sampul majalah pria dewasa, Playboy. Lalu bagaimana jika yang menjadi model sampul majalah Playboy adalah istri Homer Simpson?
Marge Simpson akan menjadi model sampul Playboy untuk edisi November 2009. Marge akan berpose seperti tanpa busana lalu duduk di sebuah kursi kecil dengan sandaran kepala kelinci yang mirip logo Playboy. Kepala kelinci itulah yang menutupi 'bagian intim' Marge, demikian seperti yang dikutip detikhot dari Reuters, Senin (12/10/2009).
Ciri khas Marge, rambut birunya yang panjang tetap akan dipertahankan dalam sampul tersebut. Pihak Playboy mengungkapkan kalau ide memasang Marge sebagai sampul majalah edisi November 2009 adalah untuk yang pertama kali dan juga memperingati ulang tahun serial kartun 'The Simpsons' yang ke-20.
"Ini akan menjadi yang pertama kali, dan kami pikir idenya sangat keren," jelas Scott Flanders, CEO Playboy.
Flanders menambahkan kalau ide tersebut juga untuk menarik pembaca Playboy dari berbagai kalangan. "Semua orang tahu The Simpsons, kami juga berharap bisa menarik pembaca dari kalangan anak-anak dan pemuda," imbuhnya.
Lalu bagaimana isi dari majalah Playboy edisi November 2009? Kita tunggu saja!
1. Adhesive Bra Bra yang menempel dan menyatu dengan payudara. Tidak ada kain lingkar dada juga tali bahu. Memiliki daya topang kecil ke payudara. Bra tipe ini cocok untuk baju yang bergaya backless dan strapless. Terdapat dua tipe. Pertama, tipe sekali pakai yang terbuat dari kertas dengan perekat kuat. Kedua, tipe pakai berulang berbahan silicon yang dapat dicuci dan dipakai kembali.
2. Bandeau Bra Bra dari kain berbentuk sederhana, dipakai menutup payudara. Bra tipe ini memberi daya topang kecil pada payudara dan tidak begitu mendukung bentuk payudara.
3. Belly Dance Bra Asumsi umum mengatakan bahwa ukuran bra tari perut (belly dancing) sama dengan ukuran bra normal. Jika payudara anda berukuran 32C anda dapat mengenakan bra tari perut ini dengan ukuran 34B. Cukup nyaman dengan sedikit penyesuaian.
4. Bridal Bra/Corset Korset atau bra khusus pengantin harus mampu membentuk badan bagian atas wanita agar pas dengan gaun pengantinnya. Sebagai tambahan, bra ini akan memperbaiki kesan postur tubuh wanita yang mengenakannya. Dibandingkan dengan bra tipe dengan tali pundak, korset lebih nyaman digunakan asal payudara masuk seluruhnya ke dalam cupnya.
5. Built-in Bra Bra yang mirip dengan produk garmen lainnya seperti pakaian renang atau tank top. Memberi daya topang ke payudara, tanpa harus terpisah dengan bajunya. Pada hampir semua produk bra tipe ini, terdapat tali elastis horizontal persisi di bawah payudara. Beberapa diantaranya dipasang cup juga kawat (underwire) seperti desain bra lainnya. Pada beberapa produk cup atau kawat ini dapat dilepas dengan mudah.
6. Convertible Bra Bra tipe ini memiliki tali pengait belakang, yang dapat dipasang dan diatur dengan beberapa cara. Dapat menjadi model biasa atau model silang, memakai tali plastik transparan juga bisa.
7. Cupless Bra Bra tipe ini memiliki “bingkai” bra, tapi tidak memiliki cup bra. (haa???). Bra ini meng-ekpos areola dan puting payudara dengan bingkainya. Bra ini biasa dipakai sebagai eortic lingerie, sehingga saat si wanita mengenakan gaun malam, puting akan terlihat secara samar-samar. Wow..!!!
8. Demi Bra Bra bergaya “setengah cup” dengan tali belakang lebar, serta kain penghubung di antara cup branya. Bra ini memberi kesan luar biasa pada belahan dada si pemakai. Pas dipakai saat mengenakan baju dengan potongan leher rendah. Demi bra didesain untuk mampu memberi daya topang besar ke payudara.
9. Front Closure Bra Bra dengan cup penuh dan pengait di depan. Bra ini terpasang rata di punggung. Kain lingkar dada dibuat lebar. Beberapa model bergaya racerback yang sangat cocok saat mengenakan tank top. Dijamin anti selip!
10. Full Support Bra Tipe bra ini didesain untuk memberikan daya topang yang baik bagi payudara secara keseluruhan. Bentuk biasa, praktis, dan dapat dipakai sehari hari.
12-Oct-09 09:56:55 WIB 8.24 LS - 107.39 BT 30 Km tidak berpotensi TSUNAMI Pusat gempa berada pada 136 km BaratDaya TASIKMALAYA-JABAR , 146 km BaratDaya CIAMIS-JABAR , 148 km BaratDaya BANDUNG-JABAR , 155 km Tenggara SUKABUMI-JABAR , 187 km BaratDaya CILACAP-JATENG Sumber: http://www.bmg.go.id/depan.bmkg
Boyzone singer Stephen Gately, 33, died on Saturday while on holiday in Majorca, off the coast of Spain, the Irish band said on its Web site.
“Stephen tragically died yesterday whilst on holiday with his partner Andrew in Majorca,” the site said on Sunday.
The Boyzone members, including lead singer Ronan Keating, were heading to Majorca following news of the death.
The circumstances surrounding Gately’s death remained unclear, but Britain’s News of the World newspaper reported he died after a night out.
Boyzone manager Louis Walsh told the newspaper, “We’re all absolutely devastated.” He added, “I’m in complete shock. I was only with him on Monday at an awards ceremony. We don’t know much about what’s happened yet.”
Speaking to the newspaper late on Saturday, band member Shane Lynch said, “Me and the boys are flying out in the morning.
“We just need to get over to where he’s passed and work out what we need to do.”
Gately, who married his partner Andrew Cowles in a civil union in 2006, sent ripples through the pop music world 10 years ago when he announced that he was gay.
He joined Boyzone in 1993 after answering an advertisement in Dublin to audition for Ireland’s first boy band. The band went on to enjoy huge success with six No. 1 singles in Britain, but split up in 2000. They reunited seven years later, but their recent 19-date Better tour failed to fill stadiums, despite offers of free tickets.
Gately also starred in West End musicals in London, including “Joseph and the Amazing Technicolor Dreamcoat.”
He last posted a message on his Twitter page on Tuesday, writing: “Still busy, lots going on. Focusing on finishing my book next so may be quiet here.”
British actor and comedian Stephen Fry said on Twitter that he was shocked at the news. “Just heard the very sad news about dear Stephen Gately. What a dreadful shock. He was loveable and sweet natured and will be hugely missed.” Sumber: http://thejakartaglobe.com/pages/newsletter/click.php?link=334830
Seorang anggota boy band Boyzone, Stephen Gately, ditemukan sudah tak bernyawa, Sabtu (10/10), di usianya yang ke-33 tahun. Menurut sebuah surat kabar, seperti dilansir Times Online hari ini, Gately diyakini tengah berlibur di Majorca, Spanyol, ketika meninggal.
Manajer Boyzone, Louis Walsh mengatakan kepada News of the World bahwa dia dan anggota Boyzone lainnya benar-benar kaget. Walsh juga mengaku masih bertemu dengan Gately, Senin silam di sebuah acara penghargaan. Kendati demikian, dia mengaku belum tahu banyak mengenai apa yang terjadi.
Empat anggota Boyzone yang tersisa yakni Ronan Keating, Keith Duffy, Shane Lynch, dan Mikey Graham akan segera terbang ke Palma, Majorca, besok pagi. Lynch mengatakan kepada News of the World bahwa dia dan rekan yang lain akan ke sana untuk mengerjakan apa yang perlu mereka lakukan.
Keating yang berada di Chicago, Amerika Serikat, terlihat hancur atas berita kematian teman dekatnya itu. Seorang rekan mengungkapkan bahwa Keating yang mencintai Gately seperti saudara sendiri itu benar-benar putus asa. Selain itu, sejauh ini belum ada yang bisa menerima hal yang dianggap tragedi besar tersebut.
Pengakuan Gately sebagai pria yang menyukai sesama jenis pada sepuluh tahun silam menimbulkan sensasi di dunia musik pop. Dia meninggalkan seorang suami, Andrew Cowles, yang dinikahinya dalam serikat sipil pada Maret 2006.
Semasa hidupnya, Gately tak hanya bernyanyi bersama Boyzone. Dia juga menjadi bintang teater, televisi, dan radio. Kendati berita kematian tersebut telah dikonfirmasi, namun juru bicara Boyzone belum menjelaskan secara detail. Sumber: http://showbiz.liputan6.com/berita/200910/247116/Salah.Satu.Anggota.Boyzone.Tewas.Saat.Berlibur
Hewan ini disebut juga Moloch, atau setan gunung. Dr. John Grey, yang menemukan reptil ini, mengambil namanya dari dewa Canaanite (Moloch), yang pernah mengorbankan anak2. Ia dapat tumbuh hingga 8 inchi dan merupakan hewan yang tidak agresif. Ia memiliki kemampuan untuk menyerap air melalui kulitnya.
2. Narwhal Hewan ini sangat jarang terlihat. Narwhal berarti paus mayat; dinamakan demikian karena warna kulitnya yang kebiruan dan bernoda kotor. Hewan ini sangat mirip dengan Unicorn dan memiliki 2 gigi atas. Gigi ini akan tumbuh hingga 7-10 kaki, namun kegunaannya masih belum diketahui.
3. Proboscis Monkey Monyet jantan spesies ini hidungnya akan tumbuh hingga sepanjang 3 inchi. Semakin panjang hidungnya, ia akan menarik lebih banyak monyet betina. Hidung ini juga meng-amplify suara ketika bahanya mendekat, atau ketika sang jantan menjadi agresif. Mereka hidup di Borneo, dan hanya tinggal tersisa 3000-4000 ekor.
4. Cassowary Hewan ini mampu melakukan tendangan bone-smashing untuk membela dirinya dari ancaman, dan merupakan burung terbesar ketiga di dunia. Ia merupakan burung yang paling berbahaya di dunia, dan dapat membunuh manusia jika tersudut.
5. Long-eared Jerboa Hewan ini adalah hewan nocturnal (wah gua banget) yang mirip tikus atau hewan pengerat, dengan ekor panjang, kaki panjang yang tersembunyi yang digunakan untuk melompat, dan telinga yang sangat panjang. Saking langkanya, hewan ini dinyatakan sebagai satu2nya anggota dari genus Euchoreutes dan subfamily Euchoreutinae. Bentuknya bener2 unik ya gan…
6. Oreo Dory Hewan ini ditemukan di perairan Selandia Baru dan Australia dan dapat hidup sampai kedalaman hingga 4.200 kaki. Mereka telah terdokumentasi dapat hidup hingga 100 tahun, dan angka ini sangat fenomenal untuk seekor ikan. Mereka sebagian besar memakan plankton dan crustaceae.
7. Pangolin (trenggiling) Walaupun tampak seperti reptil, hewan ini tergolong mamalia. Ada 3 tipe trenggiling: trenggiling pohon, trenggiling darat, dan trenggiling raksasa. Mereka terdapat di Afrika. Ketika merasa takut, mereka akan menggulung dirinya sendiri untuk mempertahankan diri. Tau lah ya, trenggiling kaya gimana, hehehe…
8. Carrier Shell Hewan ini tergolong dalam kelas Moluska, dan menghias cangkangnya sendiri dengan memilih beberapa cangkang lainnya, bebatuan, atau kepingan2 lainnya, lalu menempelkannya ke cangkangnya sendiri. Ada 22 spesies, dan tiap spesies suka menghias cangkangnya dengan benda2 yang disukainya.
9. Whorl-Tooth Shark Hewan ini hidup lebih dari 250 juta tahun yang lalu, dan sekarang sudah punah. Panjangnya bisa mencapai panjang 13 kaki. Gigi sebelah bawahnya mirip dengan gergaji mesin, sementara gigi sebelah atasnya hanya berisi sedikit gigi.
10. Bongo Antelope Mereka merupakan salah satu spesies kijang, yang tercirikan dari bentuk tanduknya. Mereka merupakan kijang hutan yang terbesar. Di tempat asalnya di Afrika, penduduk setempat tidak memburunya karena dipercaya bahwa daging kijang akan memberikan mereka kesengsaraan. Tapi kijang2 ini diburu untuk olahraga, dan spesies ini sudah tergolong sebagai spesies langka.
11. Philippine Tarsier Mereka merupakan salah satu hewan terkecil di dunia. Mata mereka sangat besar, dan digunakan seperi sebuah nighvision ketika memburu mangsa. Hewan ini sudah tergolong hewan langka.
12. Yeti Crab Tidak ada yang tahu kegunaan dari rambut2 yang melapisi capitnya. Secara teori, rambut2 ini mungkin berguna menjebak bakteri yang kemudian menyaring racun2 keluar.
13. Okapi
(Okapia johnstoni) adalah mamalia dari Hutan Hujan Ituri di Afrika Tengah. Walaupun hewan ini memiliki kesamaan belang kulit dengan zebra, okapi memiliki perkerabatan lebih dekat dengan jerapah. Kemiripannya dengan zebra dan jerapah menimbulkan dugaan adanya persilangan antara keduanya, tapi walaupun adanya kesamaan ciri tertentu, hewan ini sebenarnya tidak secara dekat berkerabat dengan zebra. Hewan yang berasal dari Hutan Hujan Ituri di timur laut Republik Demokratik Kongo ini baru diketahui oleh penduduk setempat pada tahun 1901.
As a means of torturous capital punishment, death by wild beasts was a punishment for enemies of the state, a category which included those taken prisoner and slaves found guilty of a serious crime. These were sent to their deaths naked and unable to defend themselves against the beasts. Even if they succeeded in killing one, fresh animals were continually let loose on them, until the bestiarii were all dead. It is reported that it was seldom necessary for two beasts to be required to take down one man. On the contrary, one beast frequently dispatched several men. Cicero mentions a single lion which alone dispatched 200 bestiarii.
9. Crushing
Death by crushing or pressing is a method of execution that has a long history during which the techniques used varied greatly from place to place. This form of execution is no longer sanctioned by any governing body. A common method of death throughout South and South-East Asia for over 4,000 years was crushing by elephants. The Romans and Carthaginians used this method on occasion. In Roman mythology, Tarpeia was a Roman maiden who betrayed the city of Rome to the Sabines in exchange for what she thought would be a reward of jewellery. She was instead crushed to death and her body cast from the Tarpeian Rock which now bears her name. The most famous case in the United Kingdom was that of Roman Catholic martyr St Margaret Clitherow, who was pressed to death on March 25, 1586, after refusing to plead to the charge of having harboured Catholic (then outlawed) priests in her house. She died within fifteen minutes under a weight of at least 700 pounds. The only executee of crushing in American history was Giles Corey, who was pressed to death on September 19, 1692 during the Salem witch trials, after he refused to enter a plea in the judicial proceeding (pictured above).
8. Snake Pit
Snake pits were a historical European means of imposing capital punishment. Convicts were cast into a deep pit containing venomous snakes, such as vipers. They died from snake venom poisoning as the irritated snakes attacked them. An example of execution by this method is that of the Viking warlord Ragnar Lodbrok in 865, after his army was defeated in battle by King Aelle II of Northumbria. A similar penalty appeared in ancient China during the Five Dynasties and Ten Kingdoms Period (907-960). The southern Han, one of the states, imposed a penalty in which a prisoner was thrown into a pool of water containing hundreds of venomous snakes. Soon the prisoner was killed by dozens of snake bites. The geeks amongst us will also remember the appearance of the snake pit in Raiders of the Lost Ark in which Indiana Jones is trapped when he tries to retrieve the Ark of the Covenant.
7. Falling
Throwing or dropping people from great heights has been used as a form of execution since ancient times. People executed in this way die from injuries caused by hitting the ground at high velocity. In pre-Roman Sardinia, elderly people who were unable to support themselves were ritually killed. They were intoxicated with a neurotoxic plant known as the “sardonic herb” (which some scientists think is hemlock water dropwort) and then dropped from a high rock or beaten to death. Iran may have used this form of execution for the crime of sodomy. According to Amnesty International, two men were convicted of raping two university students and sentenced to death. They were to be thrown off a cliff or from a great height. Other men involved in this incident were sentence to lashes, presumably because they did not engage in penetrative sex with the victims. Pictured above is the Roman Forum which had an excellent view of the Gemonian stairs from which people were flung to death.
6. Premature Burial
In ancient Rome a Vestal Virgin convicted of violating her vows of celibacy was “buried alive” by being sealed in a cave with a small amount of bread and water, ostensibly so that the goddess Vesta could save her should she have been truly innocent. In the 17th and early 18th centuries in feudal Russia, the same mode of execution was known as “the pit” and used against women who were condemned for killing their husbands. The last known case of this occurred in 1740. During World War II, Japanese soldiers were documented to have buried Chinese civilians alive, notably during the Nanjing Massacre.
5. Mazzatello
Mazzatello (abbreviated mazza) was a method of capital punishment used by the Papal States from the late 18th century to 1870. The method was named after the implement used in the execution: a large, long-handled mallet or pole-ax. The condemned would be led to a scaffold in a public square of Rome, accompanied by a priest (the confessor of the condemned); the platform also contained a coffin and the masked executioner, dressed in black. A prayer would first be said for the condemned’s soul. Then, the mallet would be raised, and swung in the air to gain momentum, and then brought down on the head of the prisoner, similar to a contemporary method of slaughtering cattle in stockyards. Because this procedure could merely stun the condemned rather than killing him instantly, the throat of the prisoner would then be slit with a knife.
4. Upright Jerker
The upright jerker was an execution method and device intermittently used in the United States during the 19th and early 20th century. Intended to replace hangings, the upright jerker did not see widespread use. As in a hanging, a cord would be wrapped around the neck of the condemned. However, rather than dropping down through a trapdoor, the condemned would be violently jerked into the air by means of a system of weights and pulleys. The objective of this execution method was to provide a swift death by breaking the condemned’s neck. Executions of this type took place in several U.S. states, notably Connecticut where amongst others the “Count of Gramercy Park”, murderer and gang member Gerald Chapman was put to death by the method. The upright jerker was never very efficient at breaking the condemned’s neck and was withdrawn from use by the 1930s. A version of the “upright jerker” is used for capital punishment in Iran (a nation which seems hellbent on using every revolting method of execution conceived). Iran uses a crane to jerk the noose upward violently.
3. Crucifixion
Crucifixion is an ancient method of painful execution in which the condemned person is tied or nailed to a large wooden cross (of various shapes) and left to hang until dead. Rope was commonly used to attach the victim to the cross – but nails were also used from time to time. Although artists have depicted the figure on a cross with a loin cloth or a covering of the genitals, criminal were generally hung nude. When the criminal had to urinate or defecate, they had to do so in the open, in view of passers-by, resulting in discomfort and the attraction of insects. The length of time required to reach death could range from a matter of hours to a number of days, depending on exact methods, the prior health of the condemned, and environmental circumstances. Death could result from any combination of causes, including blood loss, hypovolemic shock, or sepsis following infection, caused by the scourging that preceded the crucifixion, or by the process of being nailed itself, or eventual dehydration. In the year 337 Emperor Constantine I abolished it this method of execution in the Roman Empire, out of veneration for Jesus Christ, the most famous victim of crucifixion. Interestingly, Saint Peter was also executed by crucifixion but he asked to be crucified upside down as he felt unworthy to be killed in the same way as Jesus was (picture above). In some countries using Sharia law, crucifixion is still permitted with the most recent legal use being in Sudan in 2002 where 88 people were sentenced to death.
2. Colombian Necktie
A Colombian necktie is a method of execution where the victim’s throat is slashed (with a knife or other sharp object) and their tongue is pulled out through the open wound. It was a frequent method of killing during the Colombian history period called La Violencia that started in 1948 after the leader Jorge Eliecer Gaitan was murdered. It was performed on enemies as psychological warfare meant to scare and intimidate those who later encountered the body. Others have tried to ascribe the method to their nationality dubbing the Colombian necktie as the Italian necktie, Sicilian necktie, Cuban necktie, Slovakian necktie,and less frequently, Mexican necktie. Because of the graphic nature of this execution method, I have included a picture of a Gucci Necktie instead of a Colombian one. For those who are particularly tolerant to revolting images, a google images search for the term is quite revealing.
1. Blood Eagle
The blood eagle is known to us through ancient Nordic legends. When a person is to be executed in this way, they are forced to lie face down on a table while the execution cuts a slit in their back giving access to the ribcage. The ribs are then cut so they expand out into the shape of wings. The executioner then removes the lungs of the (still living) victim and sprinkles salt in the wounds. There is debate about whether or not this method was used in reality or in fiction, but many historians do believe it was real. Some of the alleged victims of this manner of execution are King Edmund of East Anglia, and King Ella of Northumbria.
Tentu menjadi harapan semua pemain di dunia bisa unjuk kebolehan di Piala Dunia. Namun siapa sangka jika ada beberapa pemain hebat justru gagal tampil di event empat tahunan itu.
Ya, Cristiano Ronaldo bersama Portugal mungkin terancam tak unjuk kebolehan di Afrika Selatan. Namun, winger Real Madrid ini lebih bernasib baik dibanding nama-nama besar macam dua pendahulunya, George Best dan Alfredo di Stefano.
Jangan tanya kiprah Best di Manchester United atau Alfredo di Stefano bersama Real Madrid. Keduanya telah menjadi legenda.
Tapi, itu tidak terjadi di timnas. Merek masuk dalam daftar pemain top yang tak merasakan Piala Dunia sepanjang karirnya. Berikut 10 pemain top yang tak pernah merasakan Piala Dunia seperti dilansir Mirror Football:
10. Paulo Di Canio
Di balik sikap temperamennya, Paulo Di Canio tetap diakui sebagai pemain dengan skill di atas rata-rata. Penyerang asal Italia ini selalu tampil impresif bersama West Ham United. Sayangnya, ia tak pernah dipanggil masuk timnas Azzurri. Ditengarai sifat temperamennya itu yang membuat pelatih-pelatih Italia enggan memanggilnya. Dino Zoff, mantan pelatih Azzurri, pernah berkata, “karena saya telah cukup punya masalah, saya tidak ingin menambahnya lagi.”
9. Jari Litmanen
The Flying Finn telah memenangkan beberapa gelar Liga Belanda bersama Ajax Amsterdam termasuk Liga Champions pada 1995 silam. Tak hanya itu, Litmanen juga menduduki peringkat 3 dalam voting Pemain Terbaik Eropa 1995. Karir gemilangnya terus berlanjut bersama Liverpool. Piala FA, Worthington Cup dan gelar UEFA Cup pernah dirasakannya bersama The Reds. Tapi di timnas, ikan besar di klub itu terlihat seperti ikan kecil. Alhasil bersama Finlandia, Litmanen selalu menemui kegagalan melaju ke Piala Dunia.
8. Matt Le Tissier
Tiga golnya saat timnas Inggris mengalahkan Rusia rupanya tak mampu membuat terkesan Glen Hoddle. Pelatih timnas Inggris ini tetap meninggalkan Le Tissier ke Piala Dunia 1998 Prancis. Namun, Hoddle pantas menyesal setelah Inggris tersingkir dalam drama adu penalti kontra Argentina. Pasalnya, Le Tiss dikenal sebagai eksekutor ulung yang dimiliki Inggris.
7. Bernd Schuster
Berbagai trofi juga telah dipersembahkan Bernd Schuster saat masih bermain untuk Barcelona dan Real Madrid. Termasuk saat merengkuh juara Euro 1980 bersama Jerman Barat. Tapi, perselisihannya dengan Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB) saat itu membuatnya ditinggalkan di Piala Dunia 1982. Schuster mundur dari timnas saat usianya 24 tahun.
6. Ian Rush
Dialah salah satu putra terbaik Wales. Mesin gol Anfield ini dianggap menjadi salah satu striker menakutkan bersama Liverpool. Namun, sinar terang Rush akan meredup di timnas. Ian Rush seakan berjuang sendiri di timnas. Alhasil, Ian Rush tak pernah mencicipi Piala Dunia karena Wales selalu gagal lolos.
5. Eric Cantona
Siapa tak kenal Eric Cantona. Penyerang yang dikenal dengan tendangan kungfu ini menjadi nyawa permainan Manchester United saat itu. Sempat dipanggil ke timnas pada 1987, namun pelatih timnas Prancis saat itu Henri Michel berselisih dengannya. Michel sendiri akhirnya dipecat setelah Prancis gagal meraih tiket ke Piala Dunia 1990 Italia dan Amerika Serikat 1994. Sedangkan di Piala Dunia 1998, Cantona terganjal skorsing karena tendangan kungfu saat memperkuat MU.
4. George Weah
Saat membaca CV George Weah, tentu sederet prestasi dapat menunjukkan kehebatannya. Pemain Terbaik Eropa, tiga kali Pemain Terbaik Afrika, Pemain Terbaik Afrika Abad ini dan berbagai trofi bersama Paris Saint-Germain dan AC Milan. Weah juga tercatat sebagai top skorer Liga Champions pada 1994/1995. Namun di timnas Liberia, Weah seakan berjuang sendiri. Alhasil, Weah gagal beraksi di Piala Dunia 2002.
3. Ryan Giggs
Senasib dengan pendahulunya Ian Rush, Giggs bak matahari tertutup awan. Penampilan fantastisnya di Manchester United tak mampu mendongkrak timnas Wales yang saat itu memang bukan kekuatan sepakbola. Sempat ditawari timnas Inggris, Giggs lebih memilih tak merasakan Piala Dunia dibanding harus mengkhianti tanah leluhur.
2. Alfredo di Stefano
Tiga negara memperebutkan sosoknya. Ya, Alfredo di Stefano memang tercatat sebagai satu-satunya pemain yang memperkuat tiga negara yakni Argentina, Kolumbia atau Spanyol. Bersama Argentina, ia gagal tampil di Piala Dunia 1950 dan 1954. Sedangkan di PD 1958, timnas Spanyol gagal melaju. Di Piala Dunia Chile 1962, Alfredo di Stefano mengalami cedera.
1. George Best
Dunia mengakui jika Pele, Diego Maradona dan George Best menjadi tiga pemain terbaik yang pernah ada. Namun, nasib menyedihkan harus diterima George Best. Di saat nama besar Pele dan Maradona telah dikultuskan dengan gelar Piala Dunia, tidak dengan Best. Mantan gelandang serang Irlandia Utara ini tak bisa mengangkat negaranya di pentas dunia. Irlandia tak mampu lolos ke Piala Dunia 1982 di Spanyol.