Tuesday, October 20, 2009
@ringgoagus dan @desta80s ternyata cuman 'topless' di circle-K
Tragedi Bintaro 19/10/1987
Artikel kali ini mengenai Tragedi Kereta 19-10-1987, atau yang lebih dikenal sebagai Tragedi Bintaro yang terjadi pada tanggal 19 Oktober 1987 di Bintaro, Jakarta Selatan tepatnya di Lengkungan “S” sekitar 200 meter setelah Palang Pintu Pondokbetung dan 8 km sebelum Stasiun Sudimara. Berikut ini detik-detik yang menegangkan tersebut.
Tanggal 19 Oktober 1987 Pukul 06.45, akan menjadi detik-detik yang akan tercatat dalam Sejarah Perkeretapian Indonesia. KA 225 Jurusan Rangkasbitung-Jakartakota yang dipimpin oleh Masinis Slamet Suradio, Asisten Masinis Soleh serta Kondektur Syafei, berhenti di Jalur 3 Stasiun Sudimara dengan ± 700 penumpang dan ditarik oleh Lokomotif BB30316. Kereta tersebut bersilang dengan KA Cepat 220 Jurusan Tanah Abang-Merak yang dipimpin oleh Masinis Amung Sunarya dan Asisten Masinis Mujiono dengan ± 500 penumpang dan ditarik oleh Lokomotif BB30616, di Jalur 2 Stasiun Kebayoran Lama.
Di St. Sudimara sendiri, di Jalur 3 terdapat KA 1035 Indocement dan di Jalur 2 terdapat Gerbong Kosong Rusak. Menanggapi hal tersebut, Djamhari yang menjabat sebagai Kepala PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) St. Sudimara, memberitahukan persilangan di St. Kebayoran Lama. Namun Umriyadi, Kepala PPKA St. Kebayoran Lama menolak pemindahan persilangan KA dan tetap meminta persilangan dilakukan di St. Sudimara. Yang kemudian akhirnya persilangan dilakukan di St. Sudimara.
Lalu Djamhari mengosongkan Jalur 2 untuk menampung KA Cepat 220 yang telah diberangkatkan Pukul 06.50 atas izin PPKA St. Kebayoran Lama, dengan memindahkan KA 225 ke Jalur 1. Djamhari memerintahkan Juru Langsir untuk melangsir KA 225 ke Jalur 1. Kemudian untuk memberi peringatan kepada Masinis dan penumpang, Juru Langsir mengibaskan Bendera Merah menuju Lokomotif KA 225 dan meniup peluit Semboyan 46 tanpa membatalkan perintah persilangan yang “terlanjur” diberikan kepada Masinis KA 225.
Masinis KA 225 mendengar Semboyan 46 Juru Langsir tersebut, tetapi ia tak dapat memastikan apakah telah ditunjukkan Semboyan 40 atau tidak (karena kondisi Lokomotif yang penuh sesak). Kemudian ia menanyakan kepada penumpang yang berdiri di luar Lokomotif, dan dijawab telah waktunya untuk berangkat. Masinis pun membunyikan Semboyan 41, disusul Semboyan 35. Ia tidak menyadari bahwa belum diberikan Semboyan 40 oleh PPKA St. Sudimara. Dan celakanya, ia mengira itu adalah semboyan yang telah diberikan PPKA adalah untuk memberangkatkan KA (berdasar jawaban penumpang), padahal itu adalah semboyan 46 untuk melangsir KA.
Akhirnya pukul 07.00 KA 225 pun berangkat tanpa izin dari PPKA St. Sudimara menuju “tujuan yang tak akan pernah tercapai”. Kontan semua petugas St. Sudimara panik hebat, terutama Juru Langsir yang kemudian mengejar KA 225 dan berhasil naik di Gerbong paling belakang. Beberapa Petugas KA pun mengejar dengan Motor. Djamhari pun mengibas-ngibaskan Bendera Merah dan menaikturunkan Sinyal Palang KA yang menggerakkan Sinyal Masuk arah Kebayoran Lama. Tapi tak satupun terlihat oleh Masinis KA 225. Kemudian Djamhari pun mengejar KA 225 dan berteriak-teriak, “Tolong… Pasti Tabrakan…Tolong… Pasti Tabrakan!!” Namun tak satupun usahanya membuahkan hasil, dan ia kembali ke St. Sudimara dan menghubungi PPKA St. Kebayoran Lama agar mengusahakan KA Cepat 220 diberhentikan di Palang Pintu Pondokbetung.
Djamhari akhirnya mencoba usaha terakhirnya dengan membunyikan Semboyan Bahaya ke Bel Genta Perlintasan. Namun sialnya, Petugas Palang Pintu Pondokbetung tidak hafal Semboyan Genta dan menganggapnya sebagai Bel Genta Percobaan. Akibatnya fatal, KA Cepat 220 berjalan lurus melewati Palang Pintu Pondokbetung tanpa diberhentikan oleh Petugas Palang Pintu Pondokbetung.
200 meter kemudian, Malaikat Maut pun turun ke bumi. KA 225 telah 8 km meninggalkan St. Sudimara dan berjalan Half-Speed (45 km/h), dan KA Cepat 220 berjalan Low-Speed (25 km/h). Mereka bertemu di Lengkungan “S”. Masinis KA 225, Slamet Suradio terkejut melihat KA Cepat 220, dan berusaha mengerem KA. Secara teoritis, hal tersebut tak akan berhasil, karena KA pada kecepatan 50 km/h saja membutuhkan 400 meter untuk dapat berhenti dengan total.
Pukul 07.10 suara benturan sangat keras mengiringi saling bertabrakannya kedua KA. Masinis & Asisten KA Cepat 220 selamat, karena berjongkok di Lantai Lokomotif. Namun Masinis & Asisten KA 225 luka parah. Karena Massa yang sangat besar, mengakibatkan masing-masing Lokomotif seakan tertelan masing-masing Gerbong (Telescopic Effect). Berdasarkan informasi dari Harian Suara Pembaruan, 72 orang tewas seketika, 200 lebih tewas karena sekarat, 300 lebih luka-luka.
Tragedi ini sangat mengguncangkan Indonesia, terutama Jakarta. Dan dikategorikan sebagai Kecelakaan KA Terbesar se-Indonesia. Sebelumnya, tanggal 20 September 1968, kecelakaan serupa pernah pula terjadi di Desa Ratujaya, Depok (sekitar 1 km setelah St. Depok), antara Kereta Cepat dan Kereta Lambat, 116 orang tewas seketika dan 67 orang luka-luka.
Kamus Kecil:
1.Semboyan 35: Ketika Masinis membunyikan Horn (Klakson) KA, sebagai Tanda KA akan diberangkatkan
2.Semboyan 40: Ketika Petugas Peron memberikan Sinyal Hijau kepada Kondektur KA, tanda jalur telah aman untuk dilalui
3. Semboyan 41: Ketika Kondektur membunyikan Peluit sebagai respon atas dimengertinya Semboyan 40 yang telah diberikan
4.Semboyan 46: Ketika Juru Langsir meniup peluit dan mengibaskan Bendera Merah, sebagai tanda kepada masinis dan penumpang bahwa KA akan segera dilangsir
1.Lokomotif KA Cepat 220 adalah BB30616, namun dalam ilustrasi menggunakan BB30617
2.Lokomotif KA 225 adalah BB30316, namun dalam ilustrasi menggunakan BB30317
Sumber: http://valkyriedwin.blogspot.com/2009/04/tragedi-kereta-19-10-1987.html
Ibu Leonardo da Vinci Ternyata Berdarah Arab
Leonardo da Vinci, 1452-1519
Anda mungkin mengenal Leonardo da Vinci sebagai pelukis yang namanya sangat termasyhur di dunia. Dengan karya-karyanya yang kontroversial dan menjadi kunci terungkapnya keturunan Nabi Isa yang hingga kini masih hidup. Bahkan sejarah mencatat bahwa dia adalah pelukis nomor wahid hingga saat ini. Salah satu lukisannya bahkan tercatat dalam sejarah sebagai lukisan termahal di dunia, mengalahkan rekor lukisan termahal yang sebelumnya dipegang oleh pelukis berkebangsaan Amerika, Jackson Pollock.
Lukisan “La Bella Principessa”
Lukisan da Vinci yang termahal sekaligus mengungkap tentang rahasia genetiknya adalah lukisan “La Bella Principessa” atau yang dikenal dengan nama “Profile of the Bella Principessa”. Lukisan tersebut menggambarkan profil seorang gadis di zaman Renaissance. Sebelumnya lukisan tersebut telah dibeli oleh Peter Silverman dari Kanada pada tahun 2007 dari seorang anonim di Ganz galleri, di New York seharga 19.000 dolar Amerika. Itu dibeli 11 tahun yang lalu, dan saat ini lukisan tersebut diperkirakan oleh salah satu agen seni di London seharga lebih dari 100 juta poundsterling atau senilai 157 juta dolar Amerika!!
La Bella Principessa
Penelitian sidik jari da Vinci
Pada awalnya, para ahli seni mengira bahwa lukisan ini adalah lukisan yang menggambarkan seorang gadis Jerman di abad 19. Namun belakangan setelah ditemukannya teknologi masa karbon dan sinar X, maka peneliti kini dapat menyimpulkan bahwa ini adalah lukisan dari sang legenda Leonardo da Vinci, dan ini mengubah nilai jual lukisan tersebut menjadi fantastis.
Penelitian pun dikembangkan menjadi penelitian yang lebih kompleks dengan menggunakan scanner multispectral tercanggih. Kemudian para peneliti menemukan sidik jari tengah dari Leonardo da Vinci di dalam lukisan ini. Para ilmuwan mengatakan bahwa sidik jari ini cocok dengan sidik jari Da Vinci yang terdapat di Saint Jerome, Vatican. Proses pengerjaan scanner multispectral ini sendiri dikerjakan di Luminere Technology Laboratory di Paris, Perancis. Dikatakan pula oleh para ilmuwan tersebut bahwa Leonardo da Vinci menggunakan tangan kanannya secara bebas untuk melukis gambar tersebut, dan sidik jarinya pun banyak ditemui pada banyak karyanya.
Penemuan sidik jari da Vinci ini kemudian berkembang menjadi penelitian kode genetika da Vinci, yaitu didapat dari struktur sidik jari tersebut dan beberapa DNA da Vinci yang tertinggal di jejak sidik jari tersebut. Para peneliti pun mendapatkan hasil yang cukup mencengangkan. Hasil dekonstruksi terakhir dari sidik jari da Vinci menunjukkan bahwa ia memiliki darah keturunan Arab!! Hasil penelitian ini pun membuktikan rumor yang selama ini beredar bahwa sang legenda da Vinci adalah anak dari seorang budak perempuan yang berasal dari Timur Tengah kini telah terbukti kebenarannya. Fakta ini juga memberikan jawaban atas penolakan keluarga ayah da Vinci terhadap dirinya.
Peter Silverman menjadi kaya
Awalnya ide penelitian untuk menelusuri sang pembuat lukisan ini berasal dari Peter Silverman sendiri. Setelah membeli lukisan tersebut, Silverman menelepon temannya yang berasal dari Swiss, ia adalah peneliti lukisan.
Silverman mengatakan kepada temannya bahwa ia baru saja membeli sebuah lukisan seharga 19.000 dolar di Ganz Gallery, dan ia berpikir bahwa itu adalah lukisan karya da Vinci. Kemudian temannya mengatakan bahwa itu adalah ide yang konyol, mana ada lukisan da Vinci dijual di Ganz.
Usaha Silverman tak berhenti di situ saja, kemudian ia bertemu dengan Nicholas Turner, mantan kurator lukisan di J. Paul Getty Museum dan British Museum. Turner mengatakan bahwa ini adalah lukisan da Vinci, anda bisa melihat dari gaya lukisannya yang sangat detail. Dan para ahli lukisan lainnya pun memiliki pendapat yang sama dengan pendapat Turner.
Silverman pun kini berterima kasih kepada Nicholas Turner dan Luminere Technology Laboratory, karena atas penelitian itu nilai lukisannya menjadi sangat-sangat mahal.
Seorang kolektor lukisan dari Swiss yang sangat kaya raya mengatakan akan membeli lukisan tersebut, dan kalau itu terjadi, Silverman mengatakan, “Aku akan bisa makan siang dan makan malam dengan kaviar sepanjang sisa hidupku.”
La Belle Ferronière
The Lady with an Ermine
Sumber: http://un2kmu.wordpress.com/2009/10/20/ibu-leonardo-da-vinci-ternyata-berdarah-arab/
Sejarah lagu terlarang 'GENJER-GENJER', yang konon terkait dengan PKI
Genjer- genjer mlebu kendil wedange gemulak
Setengah mateng dientas yong dienggo iwak
Sego nong piring sambel jeruk ring ngaben
Genjer-genjer dipangan musuhe sego
Situasi sosial semacam itulah yang menjadi inspirasi bagi Muhammad Arief, seorang seniman Banyuwangi kala itu untuk menciptakan lagu genjer-genjer. Digambar oleh M Arif bahwa akibat kolonialisasi, masyarakat Banyuwangi hidup dalam kondisi kemiskinan yang luar biasa sehingga harus makan daum genjer. Kisah itu nampak dalam sebait lagu genjer-genjer diatas.
Seiring dengan perkembangan waktu dan Indonesia mencapai kemerdekaan, Muhammad Arief sebagai pencipta lagu genjer-genjer bergabung dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) yang memiliki hubungan ideologis dengan Partai Komunis Indonesia.
Maka lagu inipun segera menjadi lagu popular pada masa itu, bahkan dalam pernyataannya kepada penulis, Haji Andang CY seniman sekaligus teman akrab M Arief di Lekra serta Hasnan Singodimayan, sesepuh seniman Banyuwangi menyebutkan bahwa lagu genjer-genjer menjadi lagu populer di era tahun 1960-an, dimana Bing Slamet dan Lilis Suryani penyanyi beken waktu itu juga gemar menyanyikannya dan sempat masuk piringan hitam.
Kedekatan lagu genjer-genjer dengan tokoh-tokoh Lekra dan komunis memang tak dapat dipungkiri. Bahkan dalam sebuah perjalanan menuju Denpasar, Bali pada tahun 1962, Njoto seorang seniman Lekra dan juga tokoh PKI sangat kesengsem dengan lagu genjer-genjer. Waktu itu Njoto memang singgah di Banyuwangi dan oleh seniman Lekra diberikan suguhan lagu genjer-genjer. Tatkala mendengarkan lagu genjer-genjer itu, naluri musikalitas Njoto segera berbicara. Ia segera memprediksikan bahwa lagu genjer-genjer akan segera meluas dan menjadi lagu nasional. Ucapan Njoto segera menjadi kenyataan, tatkala lagu genjer-genjer menjadi lagu hits yang berulangkali ditayangkan oleh TVRI dan diputar di RRI (Lihat Jurnal Srinthil Vol. 3 tahun 2003).
Genjer Genjer Phobia
Walaupun pada perkembangannya pada era tahun 1960 an lagu ini tidak hanya digemari oleh kalangan komunis, tetapi juga masyarakat secara luas. Namun orde baru menerapkan politik bumi hangus, maka seluruh produk apapun yang dilahirkan oleh orang-orang komunis haram hukumnya dan patut dihabisi. Kedua; Ketika peristiwa G 30 S tahun 1965 terjadi, Harian KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) memplesetkan genjer-genjer menjadi jendral-jendral. Dalam catatan pribadinya Hasan Singodimayan, seniman HSBI dan teman akrab M Arief menuliskan bahwa lagu genjer-genjer telah dipelesetkan.
Emake Gerwani, teko teko nyuliki jendral
Oleh sak truk, mungkir sedot sing toleh-toleh
Jendral Jendral saiki wes dicekeli
Jendral Jendral isuk-isuk pada disiksa
Dijejer ditaleni dan dipelosoro
Emake Germwani, teko kabeh milu ngersoyo
Jendral Jendral maju terus dipateni
Para seniman-seniman gaek pada masa itu seperti Hasnan Singodimayan, dan Haji Andang CY juga merasa heran dengan munculnya lirik lagu genjer-genjer yang sedemikian mendeskreditkan petinggi-petinggi militer waktu itu. Namun apalah kuasa orang-orang lemah waktu itu. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, mungkin itulah ungkapan yang patut untuk menggambarkan kondisi seniman-seniman rakyat yang kebanyakan berafiliasi dengan lekra. Jangankan mengoreksi lagu genjer-genjer, menyelamatkan diri mereka saja susah.
Rehabilitasi Kultural
Pertama; Alam demokrasi harus memberikan tempat yang setara bagi segenap kalangan, tanpa memandang latar belakang kultural, agama, dan politik. Konsekuensinya, seluruh produk kebudayaan apapun bentuknya diperkenankan tampil kembali menghiasai ruang publik, dan diserahkan kepada pasar politik untuk memberikan penilaian. Itu artinya, produk-produk kebudayaan yang pada masa lalu dikambinghitamkan tanpa argumentasi mestinya diberikan ruang pemulihan kembali untuk tampil mengisi khasanah kebudayaan Indonesia. Sebagai contoh yang paling nyata adalah kesenian genjer-genjer.
Kedua; Negara melalui otoritas regulasinya semata-mata diletakkan sebagai fasilitator yang menaungi seluruh produk kebudayaan yang muncul dan dikembangbiakkan oleh rakyat. Regulasi Negara tidak lagi menjadi mesin pemangkas yang setiap saat menghabisi produk-produk kesenian rakyat. Dalam rangka sebagai fasilitator itu, negara selayaknya menaruh jarak yang sama dengan semua produk kebudayaan rakyat.
Sumber: http://speechyourm1nd.blogspot.com/2008/09/sejarah-lagu-terlarang-genjer-genjer.html
Berbagai macam kura-kura yang eksotis
Black-knobbed Map Turtle
kura-kura leher panjang
Mata mata (Chelus fimbriatus)
Argentine Snake-necked Turtle (Hydromedusa tectifera)
Cantor's giant soft-shelled turtle (Pelochelys cantorii)
Chinese Softshelled Turtle (Pelodiscus sinensis)
dari jenis ini.
Spiny Softshell Turtle (Apalone spinifera)
Ini adalah salah satu spesies kura-kura air tawar terbesar di benua Amerika Utara. Ia mendapat namanya dari berduri, kerucut seperti proyeksi di tepi terkemuka cangkangnya.
kura-kura kepala besar(Platysternon megacephalum)
Rote Island Snake-necked Turtle (Chelodina mccordi)
Pig-nosed Turtle (Carettochelys insculpta)
Common Snapping Turtle (Chelydra serpentina)
Alligator Snapping Turtle (Macrochelys temminckii)
Leatherback Turtle (Dermochelys coriacea)
Sumber: http://juandry.blogspot.com/2009/10/berbagai-macam-kura-kura-yang-eksotis.html
Profesor Seni Italia Mengklaim Telah Membongkar Rahasia Sandi ‘da Vinci Code’
Ilmuwan sekaligus peneliti Seni dari Italia yang bernama Maurizio Serancini mengaku telah berhasil membongkar kode rahasia da Vinci yang lebih dikenal dengan istilah da Vinci Code. Profesor Serancini yakin ada hal yang tersembunyi dibalik lukisan yang berapa di Florence’s Palazzo Vecchio tersebut dimana dilukiskan oleh da Vinci sebuah pertempuran di Anghiari.
Lukisan yang belum selesai tersebut sejak tahun 1503 menyimpan sebuah teka teki dan misteri, dimana terlihat di lukisan ada bagian yang bisa anda perhatikan di area yang diberi lingkaran merah ada sebuah kode atau sandi rahasia da Vinci. Dalam penelitiannya Profesor Serancini menggunakan radar serta X-ray untuk mendeteksi sebuah rongga di balik dinding tersebut sebesar 1 inchi.
Profesor Serancini telah diberi izin untuk menggunakan berkas neutron proyektor untuk melihat apakah dinding tersebut menyembunyikan minyak biji rami berbasis cat da Vinci yang dikenal memiliki kegunaan tersebut. Marco Agnoletti juru bicara Walikota Florence Matteo Renzi berkata untuk saat ini mereka hanya ingin mengetahui apakah lukisan Leonardo da Vinci tersebut sebenarnya ada atau tidak. Kita mungkin menemukan sesuatu ujarnya seperti yang dikutip ruanghati.com dari mail online. Karya da Vinci dianggap sebagai hal yang penting sekali.
Sumber: http://ruanghati.com/2009/10/21/heboh-profesor-seni-italia-mengklaim-telah-membongkar-rahasia-sandi-da-vinci-code/
Rekaman CCTV, Seorang Pria Lolos Hanya Beberapa Detik Dari Bus Maut yang Blong Remnya
Terlihat di potongan gambar foto pria yang sangat tergesa gesa untuk menyeberang jalan ketika takut terlambat pergi ke tempat kerja, dan lampu traffic light tengah merah sehingga semua kendaraan berhenti, namun dari belakang mobil yang berhenti datanglah bus melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi dan yang lebih celakanya lagi rem bus tersebut blong, sehingga tidak bisa mengendalikan diri dan menaberah apa saja yang ada di mukanya, terlihat dalam rekaman video cctv bus tersebut menabrak mobil lalu mobil yang berhenti tersebut terdorong kedepan beberapa meter. Namun seperti dikutip ruanghati.com dari mail online dalam kecelakaan maut tersebut tidak ada korban jiwa hanya 4 orang harus dilarikan ke ruah sakit karena cedera.
Detik detik kukuasaan Tuhan menyelamatkan seorang pria dari maut yang akan merenggutnya ketika sebuah bus yang blong remnya melaju kencang
Sumber: http://ruanghati.com/2009/10/20/rekaman-cctv-seorang-pria-lolos-hanya-beberapa-detik-dari-bus-maut-yang-blong-remnya/
Mike Marcum - kisah seorang pria yang berusaha membuat mesin waktu
Orang-orang menyebutnya Mike "Mad" Marcum. Pada tahun 1995, Ia mencoba untuk membuat sebuah mesin waktu dari serambi rumahnya di Missouri, Amerika Serikat. Ia memberikan alasannya membuat mesin waktu, yaitu untuk melihat nomor lotere yang akan keluar dari masa depan.
Pada tahun 1995, Marcum baru berusia 21 tahun dan kuliah di bidang kelistrikan. Menurut orang-orang yang mengenalnya, Marcum memang dikenal sebagai seorang yang cerdas.
Dalam wawancaranya dengan Art Bell, Host dari acara radio Coast to Coast, Marcum mengatakan bahwa ia menciptakan mesin waktu dengan "Tangga Yakub".
Tangga Yakub adalah sebuah peralatan yang memiliki dua batangan logam dengan percikan-percikan listrik diantaranya. Dalam film-film kuno, konsep tangga Yakub dapat kita lihat sebagai alat yang menciptakan kehidupan bagi Frankenstein. Dan seperti Frankenstein, menurut Marcum, sesuatu yang besar terjadi ketika Tangga Yakub-nya dijalankan.
"Tepat diatas Tangga Yakub, tercipta sebuah kondisi panas dengan lingkaran di tengahnya." Kata Marcum pada saat wawancara dengan Art Bell. "Pada mulanya, aku tidak mengetahui dengan pasti apa yang sedang terjadi. Bahkan sampai saat ini aku masih belum yakin."
Menurut Marcum, Ia kemudian melemparkan sebuah sekrup ke dalam lingkaran itu.
"Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, jadi aku mencoba melempar sekrup kedalamnya dan melihat apa yang terjadi," Katanya kepada Bell. "Setelah aku melemparnya, aku tidak melihat sekrup itu lagi."
Sekrup itu hilang, kata Marcum, lalu beberapa detik kemudian, muncul kembali secara tiba-tiba beberapa kaki dari tempatnya berdiri.
Dipenuhi rasa ingin tahu, Marcum lalu memutuskan melakukan sesuatu. Ia membuat Tangga Yakub sebesar manusia dengan 168 elektromagnetik di serambi rumahnya. Setelah Tangga Yakubnya selesai, Marcum masih memiliki satu masalah. Ia membutuhkan sumber listrik.
Jadi, dengan obsesinya yang menggebu, ia pergi ke sebuah gardu listrik di St Joseph dan mencuri 6 transformer dari situ.
Sherif Eugene Lupfer yang mengetahui hal itu segera menuju rumah Marcum dan menemukan keenam transformer tersebut telah terinstall ke Tangga Yakub-nya. Sebelum Marcum menyalakan peralatannya, Sherif telah memborgol tangannya dan menggiringnya ke penjara.
Setelah menjalani hukuman penjara selama beberapa lama, Marcum dibebaskan. Ia kemudian pindah ke sebuah Apartemen di St. Joseph dan mulai mengerjakan mesin waktunya kembali. Namun kemudian, pemilik apartemen mengusirnya. Menurut The New York Times, ia diusir karena memindahkan seekor kucing "sejauh satu blok". Entah apa maksudnya.
Pada tahun 1996, Marcum kembali muncul di acara radio Coast to Coast. Pada saat itu ia mengatakan bahwa 30 hari lagi ia dapat menyelesaikan mesin waktunya.
Itu adalah kemunculannya yang terakhir. Pada Januari 1997, Marcum menghilang.
Setelah hilangnya Marcum, seorang pria dari Orange County menelepon Art Bell. Ia mengatakan bahwa ia ingat dengan sebuah foto dari surat kabar edisi beberapa tahun lalu yang menceritakan sebuah peristiwa misterius yang terjadi pada tahun 1920an.
Menurut surat kabar tersebut, pada tahun 1920an, polisi menemukan mayat seorang pria di sebuah tabung besar yang aneh. Tubuh pria tersebut hancur berantakan. Disebelah tubuh tersebut ditemukan sebuah peralatan aneh. Para polisi saat itu tidak bisa mengidentifikasi peralatan itu atau identitas mayat itu. Penyebab kematiannya juga tidak dapat dipecahkan.
Pria dari Orange County ini kemudian ingat kepada foto tersebut dan ia mengatakan bahwa peralatan disamping mayat tersebut mirip dengan sebuah ponsel.
Apakah Marcum berhasil melakukan perjalanan lintas waktu ke masa lalu ? Apakah mayat pria tersebut adalah Marcum ?
Berbeda dengan Andrew Carlssin yang memang cenderung fiktif, kisah Mike Marcum adalah sebuah kisah nyata. Ia bukan tokoh fantasi. Kemunculannya di Coast to Coast juga nyata. Mesin waktu yang dibangunnya juga nyata. Pencurian enam transformernya juga nyata. Satu-satunya yang meragukan adalah keberhasilannya membuat mesin waktu.
Dan mungkin juga Marcum tidak menghilang, mungkin ia memutuskan untuk menyerah dan bekerja sebagai tukang listrik di Missouri. Atau mungkin ia sedang mencoba mengerjakan mesin waktu lainnya. Kita tidak tahu pasti.
Saya suka dengan Marcum karena ia adalah pria biasa seperti kita. Bila Prof. Ronald Mallet membuat mesin waktu untuk menyelamatkan ayahnya, Marcum, secara sederhana dan polos mengatakan bahwa ia hanya ingin mengetahui nomor lotere yang akan keluar. Ia tidak berusaha menjadi pahlawan dengan memberikan alasan mulia untuk usahanya.
Jadi, saya memutuskan untuk tetap menulis kisah hidup Marcum tanpa peduli apakah mesin waktunya benar-benar bekerja. Mudah-mudahan kisah Marcum bisa sedikit memuaskan fantasi kita mengenai Time Travel.
Sumber: http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/10/mike-marcum-kisah-seorang-pria-yang.html
Rangkaian Foto Saat Seekor Kerbau Melepaskan Diri Dari Cengkraman Singa
Penyerangan ini terjadi di Taman Nasional Kruger Afrika Selatan, perkelahian kedua hewan ini menjadi tontonan para wisatawan .
Sang Kerbau tampak berusaha melepaskan diri dari terkaman singa betina yang sudah mencengkeram dirinya.
Dengan perlawanan yang cukup gigih dan juga tampaknya sang kerbau memiliki tenaga yang lebih besar akhirnya dapat terbebas dari cengkeraman sang singa betina…