![[126631835915-2-aswin-Sulaiman+sambi+memperlihatkan+tubuhnya+yang+seperti+kena+cambuk.jpg]](//2.bp.blogspot.com/_vnQkkukmKR0/S3vA43R1xmI/AAAAAAAAHP0/LfC50wPOeok/s1600/126631835915-2-aswin-Sulaiman%2Bsambi%2Bmemperlihatkan%2Btubuhnya%2Byang%2Bseperti%2Bkena%2Bcambuk.jpg)
Peristiwa ini  benar-benar terjadi di Desa Suka Ramai, Kuala Simpang, Aceh Tamiang.  Warga di sana geger melihat Ahwat bangkit dari kubur. Padahal  jelas-jelas warga melihat Ahwat sudah meninggal. Warga juga yang  memandikan jasad Ahwat, mensholatkannya, lalu menguburkannya.
Peristiwa  Ahwat bangkit dari kubur tak hanya menghebohkan masyarakat Aceh  Tamiang. Penduduk di Desa Paya Jambu, Kecamatan Selesai, Langkat juga  tak kalah heboh, termasuk POSMETRO MEDAN yang langsung sibuk setelah  mendapat kabar, satu-satunya anak Ahwat ternyata tinggal di Desa Paya  Jambu.
“Baru saja kami membicarakan itu  (Ahwat bangkit dari kubur). Tapi belum jelas cemana ceritanya. Coba  abang datang ke rumah anaknya. Nama suami anaknya itu Rizal. Kerjanya  supir. Rumahnya masuk agak ek dalam lagi,” terang seorang warga sambil  menunjukkan arah rumah Rizal, Senin (15/2).
Langsung  wartawan koran ini tancap gas menunggangi sepedamotor bebek menuju  alamat yang disebutkan warga tadi. Nasib bagus, wartawan koran ini  bertemu Rizal (33) yang sedang bersantai bersama istrinya, Ika (29) di  rumahnya di Dusun IV Desa Bekulap, Kecamatan Selesai, Langkat. Rizal  menyambut dengan tangan terbuka.
Kabar  Ahwat bangkit dari kubur dibenarkan menantunya, Rizal. Kata Rizal,  mertuanya itu meninggal setelah menenggak racun serangga. Rizal juga  menunjukkan SMS dari istri kedua Ahwat, yang juga mertuanya.
Cerita  Rizal, Ahwat memilih bunuh diri karena putus asa penyakit stroke yang  diderita hampir tujuh bulan tak kunjung sembuh. Selain itu, Ahwat juga  merasa tidak diperhatikan.
“Memang  begitu cerita yang kami dengar bang. Tapi aku pribadi antara percaya dan  tidak. Awalnya kami dapat kabar bapak meninggal melalui SMS dari  adikku. Bapak ninggal karena minum racun rumput. Pemicunya sih, kata  adikku itu, karena bapak bertengkar dengan istrinya. Bapak itu kan ada  sakit stroke, sudah tujuh bulan dideritanya,” kata Rizal membuka cerita  sembari menyuguhkan segelas air putih pada POSMETRO.
“Tapi,  saat tahlilan malam pertama, kami dapat SMS lagi yang mengabarkan bapak  masih hidup. Makanya kami antara percaya dan nggak. Tapi kemarin bapak  menelpon kami dan menyatakan dia masih hidup. Jadi kami sendiri  bingung,” sambung Rizal yang mengaku sempat ketakutan.
Lain  lagi cerita istri Rizal, Ika. Dulu, kata Ika, ayahnya seorang supir  yang kemudian menikah lagi dengan Suwarni (38) dan tinggal di Desa  Sukaramai, Kuala Simpang, Aceh Timur. Namun semenjak ayahnya menderita  stroke, pertengkaran dengan istri mudanya itu kerab terjadi. Ahwat, kata  Ika, sering merasa tak diurus alias ditelantarkan.
“Pertama  kami dapat SMS dari adik kami pada 7 Februari sekira pukul 15.39 Wib.  Isinya: kak bapak tadi malam telah meninggal. Jam 12 dikebumikan. Terus  kami dapat SMS lagi yang menyebutkan: sebelum bapak meninggal,  dikabarkan bertengkar dengan istrinya,” terang Ika.
Rasa  berkabung menyelimuti Ika dan suaminya. Tapi cuma sebentar, karena  masuk lagi SMS dari Suwarni. “SMS ibu tiriku itu bilang: setelah malam  pertama tahlilan, bapak hidup lagi. Diantarkan orang naik kereta ke  rumah, yang ngantar orang yang tinggal dekat kuburan,” ujar Ika,  menunjukkan isi SMS dari ibu tirinya itu.
Ika  dan suaminya yang bingung nyaris tak bisa berkata apa-apa. Namun belum  hilang rasa bingung, Rizal dan Ika kembali menerima SMS dari ibu  tirinya.
“Zal, Izal mau percaya atau  nggak, terserah.”
Rizal memang  mendengar kabar kematian dan hidupnya mertuanya itu dari cerita warga di  desa bapaknya.
“Pada malam tahlilan  pertama setelah dikebumikan itulah seorang warga yang tinggal tak jauh  dari lokasi kuburan, melihat bapak hidup lagi. Bapak berjalan  sempoyongan dari kuburan pakai kain kafan yang sudah compang-camping,”  ujarnya.
“Terus orang yang melihatnya  itu mendekati dan menyenter wajah bapak. Tapi bapak seperti nggak  perduli dan terus berjalan. Di situlah katanya, bapak diantar ke rumah  oleh orang yang menemukannya. Warga di sana pun geger. Begitulah cerita  yang kami dengar,” kata Rizal berpanjang lebar.
sumber: http://posmetro-medan.com/index.php?open=view&newsid=15619
 
No comments:
Post a Comment